Jumat, 17 Desember 2010
Prison Break
Kita membayangkan mempunyai badan sehat, proporsional dan dengan bertambahnya umur, perut tidak bertambah tambun. Akan tetapi saat kita diundang pesta atau makan bersama, kita tidak dapat menahan selera untuk menikmati makanan yang berlemak, saat teman mengingatkan kita menjawab perbaikan gizi, sekali kali makan enak. Saat kita diajak oleh pasangan untuk berolah raga pada minggu pagi yang cerah, kita memilih untuk melanjutkan tidur dengan alasan belum cukup beristirahat dari bekerja selama enam hari. Saat kita sedang menikmati sebatang rokok, tiba tiba pasangan kita menegur bahwa itu adalah batang rokok terakhir yang dihisap, dan kita menjawab kerjaan belum selesai. Dan saat tubuh kita bertambah tambun dan mulai terasa sakit ini, sakit itu apa yang kita rasakan? Menyesal, geram dan lain sebagainya.
Saat pulang kantor kita menmbayangkan disambut istri tercinta yang cantik dan berdandan rapih diberanda, dengan secangkir kopi tubruk diruang tamu menunggu untuk dinikmati dan massage kaki oleh istri tercinta mengobati penat seharian bekerja di kantor. Akan tetapi kita menjumpai beranda yang kosong dengan pintu terbuka, istri tampak lusuh dan bekerja di dapur dan tetap dengan pekerjaannya tanpa menghiraukan kedatangan kita. Setelah mengganti pakaian dan ke ruang tamu kita tidak menjumpai secangkir kopi, apa yang kita pikirkan?? Marah, geram dan lain sebagainya. Akhirnya suasana tidak cair sampai keesokan harinya, begitu berulang setiap hari.
Kita membayangkan promosi jabatan yang sesuai dengan kompetensi kita, Saat kita ditawarkan promosi jabatan dan ditempatkan diluar kota. Jabatan tersebut tidak benar benar kita inginkan. Kita menolak untuk menerimanya dengan seribu alasan. Kita menyayangkan apa yang terjadi pada diri kita. Kenapa tidak mendapatkan jabatan yang sesuai. Begitu berulang kali kita ditawarkan jabatan yang kita tidak inginkan. Berulangkali pula kita tolak. Sampai akhirnya penawaran kenaikan jabatan tidak pernah kita terima lagi. Apa yang kita pikirkan? Menyesali tindakan kita sebelumnya, merasa bodoh dan lain sebagainya.
Kita membayangkan dipimpin oleh pemimpin yang pintar, arif dan bijaksana, komunikatif, membangun team dan inovatif. Sehingga kita dapat lebih maju dalam bekerja, jenjang karir terbuka. Saat pergantian pimpinan terjadi ternyata pemimpin yang baru sama dengan pemimpin yang terdahulu, tidak ada bedanya. Arogan, otoriter, membiarkan teambekerja sendiri dan tidak ada hal hal baru yang dilakukan, hanya melanjutkan saja. Apa yang kita pikirkan? Seperti menunggu Godot, tidak ada semangat dan lain lain.
Bayangkan bila kita masuk penjara karena kesalahan yang kita buat, apa yang akan kita pikirkan? Kebanyakan orang akan berpikir berapa lama akan menjalani masa masa dipenjara dan menunggu saat kebebasannya. Didaalam pikiran, kita akan berpikir terus bagaimana keluar dari tembok penjara secepat mungkin. Berpikir tentang lari dari penjara. Berpikir bagaimana caranya keluar karena kita ingin secepatnya bebas.
Kebebasan adalah harta yang berharga buat kita. Kebebasan untuk berjuang dan berkeyakinan akan hak asasi manusia. Bagaimana kita menggunakan hak asasi kita hingga begitu penting?
Jika kebebasan begitu penting, kenapa kita hidup merasa tidak bebas? Apakah kita menggunakan kebebasan untuk hidup secara bebas atau kita terjebak didalam penjara kita sendiri? Kita hidup didalam penjara yang kita ciptakan sendiri dengan cara kita berpikir. Jadi kita terjebak didalam kehidupan yang kita inginkan. Kebebasan bukan konsep fisik saja, akan tetapi menciptakan pengalaman didalam pikiran kita. Jika kita mengembangkan kepercayaan tentang diri adalah batas dari pengalaman hidup yang kita inginkan, kita berada didalam penjara. Kita berada dibelakang jeruji, melihat hidup yang kita inginkan akan tetapi tidak dapat meraihnya. Pengalaman ini tidak ada bedanya jika secara fisik kita berada dibelakang jeruji penjara sebenarnya, dan kita melihat keluar jendela dunia yang kita inginkan berada.
Seberapa sering kita melihat melalui jeruji besi dimana perasaan kita terjebak didalam penjara dari kehidupan yang diinginkan? Di sisi lain penjara adalah tubuh kita, karier, pendidikan, hubungan, suasana hati, kecanduan obat, dan banyak lagi, yang kita inginkan, tetapi tidak dapat mencapainya. Kita tidak melihat bagaimana caranya dapat mencapai keinginan. Kita percaya bahwa kita tidak dapat mengubah sesuatu dan mencapai sukses yang kita inginkan. Kita membatasi diri dari kehidupan dan melanjutkan kehidupan yang kita inginkan.
Apa yang menahan kita? Apakah penjara sebenarnya? Bukankah pikiran kita satu-satunya yang menahan kita mencapai hasrat sejati? Kehidupan yang kita inginkan ada di sana untuk dimiliki. Jeruji yang menghambat kita untuk menciptakan perubahan adalah definisi diri kita dan apa yang kita percaya, atau apa yang kita percaya tidak mungkin. Pikiran kita bertahan dalam sebuah penjara yang kita ciptakan dengan apa yang kita pikirkan.
Kita ingin keluar, dan kita mencari dan mencari cara untuk membebaskan diri. Ironisnya bahwa jalan keluarnya adalah anak kunci. Anak kunci yang bergelantung disabuk kita. Mengeluarkan bunyi gemerincing,dan memanggil manggil, “ saya disini, buka pintu penjara dan bawa saya keluar. Ayo bekerja, jangan makan makanan yang berlemak, kita tidak perlu takut dengan pekerjaan yang belum pernah kita lakukan, kita dapat melakukan x, y, atau z, siapapun pemimpinya organisasi ini harus tetap maju.” Itu suara suara di sekitar kita, tapi kita mengabaikannya, memandang ke luar penjara dan bertanya-tanya mengapa kita tidak bisa bebas.
Jika Kita benar-benar ingin bebas, Kita tahu bahwa kebebasan dimulai dengan mengubah cara kita berpikir. Kita dapat membebaskan diri dari penjara dengan secara sadar memilih untuk tidak mendengarkan suara yang mengatakan apa yang tidak dapat Kita lakukan. Kita benar-benar dapat mengubah hidup Kita setiap saat, dan perubahan harus datang dari dalam diri kita.
Keluar dari penjara hari ini dengan mengambil satu langkah ke dalam kebebasan. Putuskan hari ini untuk mengambil satu langkah dengan mengubah pikiran dan mengambil tindakan. Pelarian sesungguhnya dan melepaskan hal yang membatasi diri yang selama ini kita yakini. Dan nyatakan dalam satu tindakan mengambil arah yang berlawanan dari keyakinan yang terdahulu.
Going for Breakthrough Result and Going to Greatness
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar