Halaman

Sabtu, 06 November 2010

State of Mind or State your Mind




Dalam kepemimpinan suatu organisasi sangatlah penting menyamakan persepsi. Persepsi kemana organisasi akan dibawa, persepsi tentang strategi yang akan digunakan, persepsi tentang goal yang akan dicapai, persepsi house rule diantara anggota organisasi, persepsi tentang komitmen yang sudah ditetapkan. 

Seringkali terjadi perbedaan persepsi antara anggota organisasi maupun antara pemimpin dan anggota organisasi, perbedaan persepsi ini akan membawa konflik yang berkepanjangan, sehingga akan membuat roda organisasi akan berhenti. Apabila dibiarkan akan menjadi budaya organisasi, pada akhirnya tujuan organisasi sulit tercapai. Akan tetapi Pemimpin organisasi tidak akan tinggal diam dengan kondisi tersebut, maka gaya kepemimpinan disesuaikan dengan gaya tangan besi atau otoriter. Pemaksaan atau pemimpin yang tidak punya hati nurani, begitulah kira kira ungkapan yang muncul dari setiap anggota organisasi. Dengan kondisi tersebut kebutuhan dasar manusia menurut Maslow tidak terpenuhi, satu persatu anggota organisasi keluar secara sukarela maupun dipaksa keluar.

Maka dari itu persamaan persepsi atas nilai nilai organisasi sangatlah penting dan merupakan pekerjaan seorang pemimpin. Pemimpin organisasi harus mengenali nilai nilai dari setiap anggota organisasi yang berbeda dan menyamakannya. Hal ini bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang pemimpin. Kesabaran  menghadapi persepsi yang sudah terbentuk dan mengarahkan kepada persepsi yang benar, ketelitian mengenali setiap anggota dalam kemampuan menyerap komunikasi, kemampuan menyesuaikan gaya atau sikap yang berdampak atas reaksi anggota organisasi dan masih banyak lagi.

Pernah saya punya pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saya, selama ini prinsip prinsip yang saya anut adalah keinginan untuk lebih maju dan saya mempunyai persepsi bahwa bawahan saya mempunyai keinginan yang sama. Ternyata saya keliru. Keinginan saya untuk belajar bahasa inggris akan saya tularkan kepada bawahan saya. Mulai dengan berkuminkasi dengan bahasa Inggris melalui SMS, saya tidak curiga kenapa hanya sebagian yang respons SMS yang saya kirim. Dengan berjalannya waktu saya merasakan pencapaian target sangat lambat. Saya berpikir apakah komunikasi saya yang tidak tepat. Akhirnya saya rubah dengan bahasa Indonesia. Dan ternyata hasilnya luar biasa!!! Akhirnya saya dapatkan pengakuan dari mereka, saat menerima SMS pertama kali yang keluar dari persepsi mereka adalah " wah, apa ya artinya?", "wadooh pake bahasa Inggris segala", "wadooh, gue harus ke si A neh untuk terjemahkan". Jadi apapun komunikasi yang saya sampaikan persepsi awal yang diterima bukan isi dari pesan SMS saya akan tetapi negatif statement yang muncul dan akan mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan. akhirnya goal yang diinginkan akan lama tercapai.

Ada lagi hal yang sangat sederhana yang kita tidak pernah bayangkan, dengan ucapan "terima kasih" diakhir pesan bukan dengan kata TQ atau Thanks atau Tks atau trims mempunyai perbedaan yang sangat nyata dalam mpenerimaan pesan yang kita sampaikan. Ternyata ucapan terima kasih diterima oleh setiap orang mempunyai tingkatan yang tinggi dalam persepsi setiap orang

Apa yang harus seseorang pemimpin lakukan untuk menyamakan persepsi kepada setiap anggotanya?

1. Pelajari dan mengerti tujuan organisasi dan kemungkinan hambatan hambatan yang akan terjadi apabila dikomunikasikan kepada anggota organisasi.

2. Lakukan Achievement Motivation Training (AMT) sebelum kita memulai. AMT bisa kata pengantar, latar belakang kita berada di organisasi, ataupun menyamakan kondisi setiap anggota organisasi dalam hal kondisi fisik. apakah lelah, segar, badmood dan lain lain.

3. Perlakukan setiap anggota organisasi seperti Ladies and Gentlement, Wanita dan Pria   terhormat.

3. Berbicaralah tentang kepentingan kita bukan kepentingan orang lain.

4. Dengarkan dengan baik apa yang menjadi pertanyaan dan keberatan anggota organisasi, akomodir dan jawab dengan bahasa santun.

5.Jelaskan apa tujuan yang kita sampaikan dengan bahasa yang sederhana, jelas, lugas dan ulangi dengan penekanan penekanan pada pokok tujuan. Jangan bicara bertele tele dengan penjelasan yang membuat bingung anggota organisasi.

6. Berikan kesempatan bertanya kepada anggota organisasi, arahkan pertanyaan yang kira kira akan mereka sampaikan apabila mereka ragu untuk bertanya. Karena tidak ada pertnyaan bukan berarti semuanya mengerti akan tetapi mereka sulit mengatur kata kata untuk bertanya agar supaya kelihatan baik di mata pemimpinya. Jadi arahkanlah.

7. Ulangi penyampaian pesan sesering mungkin dan buat pesan dari pemimpin organisasi sebagai kebutuhan, artinya kemaslah semenarik mungkin.

8. Tanyakan kembali pesan pesan yang disampaikan dilain kesempatan. Dan jelaskan dengan sabar dan santun

Seorang pemimpin harus mengetahui persepsi tentang anggotanya, arahkan kepada persepsi yang sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan hal itu dilakukan disetiap kesempatan akan membuat tujuan organisasi dapat tercapai

State your Mind to others and then get the result.

Going to Greatness